![]() |
illustrasi |
Pasundanradio.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, dibantu
anggota TNI/Polri, relawan serta warga ikut membantu mengevakuasi warga
yang terjebak luapan air. Ini diakibatkan oleh hujan deras yang
mengguyur wilayah Kabupaten Cianjur pada Sabtu (28/3/14). Dari kejadian
tersebut mengakibatkan dua kecamatan terkena bencana alam yaitu longsor
dan juga banjir.
Adapun dua
kecamatan yang terkena bencana tersebut, yaitu Kecamatan Cibeber dan
Kecamatan Campaka. Dari informasi yang dihimpun CianjurNewsFlash, banjir
bandang menerjang Kampung Handeueul, Desa Songgom, Kecamatan Cibeber,
yangmana ratusan petak sawah dan rumah milik warga terendam air, akibat
luapan dari Sungai Cikondang dan merendam sawah serta rumah milik warga
setinggi 50 cm sampai 100 cm. "Ada satu rumah yang dihuni seorang kakek
terendam, kita fokus untuk evakuasi dengan menggunakan tambang dan
pelampung." Demikian yang dikatakan oleh Asep, yang merupakan relawan
BPBD, saat dihubungi lewat telpon, Sabtu (28/3/15) malam.
Banjir bandang
terjadi akibat meluapnya air Sungai Cikondang yang ada di wilayah itu.
"Diduga akibat intensitas hujan yang cukup tunggi, dan mengakibatkan
volume air Sungai Cikondang meluap dan merendam persawahan dan rumah
warga dengan ketinggian air mencapai 1 meter lebih," jelas Asep.
Di lokasi
berbeda yaitu di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, juga terjadi
bencana tanah longsor yang melanda beberapa kampung, diantaranya Kampung
Cibeureum, Kampung Babakan, dan Kampung Wangunjaya. "Tanah longsor
terjadi di dua kampung, yaitu Kampung Cibeureum dan Kampung Babakan yang
menyebabkan akses jalan kabupaten menuju wilayah ini sulit dilewati,"
ucap Andri, selaku Sekdes Karyamukti.
Terdapat
delapan titik lokasi tanah longsor dan satu jembatan di Kampung
Wangunjaya, Desa Karyamukti ambruk tergerus longsor. "Hingga kini kita
masih menunggu bantuan alat berat (loader) dari Dinas Bina Marga
Cianjur. Selain jembatan ambruk, satu rumah warga juga terancam longsor
di Kampung Wangunjaya," tuturnya.
Dia berharap,
Pemkab Cianjur segera melakukan upaya untuk membuka akses jalan dan
membantu warga karena seluruh akses jalan tertutup longsoran tanah
bercampur bongkahan batu. "Kita harapkan, pemkab dapat cepat dan tidak
berlama-lama dalam melakukan evakuasi dan bantuan kepada warga. Karena,
warga sangat membutuhkannya," ucapnya.
Sementara itu,
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, menyebutkan, ada sekitar
223 jiwa di tujuh kampung di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka
Kabupaten Cianjur diminta waspada. Ini dilakukan terkait banjir bandang
yang merendam sekitar 68 rumah dan longsor yang terjadi di delapan titik
akibat curah hujan yang tinggi di kampung tersebut.
Asep
mengungkapkan, banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 18.30 WIB itu
mengakibatkan aliran Sungai Sudi meluap dan merendam 68 rumah di tujuh
kampung tersebut. Hujan juga mengakibatkan longsor yang menutupi badan
jalan menuju desa Karyamukti di delapan titik longsoran. Tidak ada
korban jiwa dalam kejadian itu, dan sejak Minggu, sejumlah warga dibantu
BPBD dan Kepolisian sudah membersihkan longsoran dan kotoran yang
dibawa banjir. "Sudah bisa dibuka kembali dengan menggunakan alat berat.
Warga juga sudah bisa beraktifitas kembali," kata Asep, saat dihubungi
wartawan, Minggu (29/3/15).
Namun, jelas
Asep, pihaknya masih terus melakukan pengontrolan di lokasi.
Dikhawatirkan dampak banjir bandang tersebut mengakibatkan potensi
pergerakan tanah. Sebagian warga pun diakuinya sudah mengungsi ke rumah
saudaranya yang berlokasi di dataran yang lebih aman. "BPBD pun terus
memantau pergerakan tanah. Dan mengimbau kepada warga agar tetap
waspada," ucapnya. (FI)